
SURABAYA, Dua bangunan cagar budaya Gedung Negara Grahadi dan Mapolsek Tegalsari ludes dibakar perusuh, Markas Polsek Bubutan yang juga merupakan bangunan cagar budaya, Bangunan peninggalan Kolonial Belanda di Jalan Raden Saleh, Surabaya, ini sempat diserang sekitar ratusan massa perusuh pada, pada Minggu 31 Agustus 2025 dinihari. Namun, berkat bantuan warga setempat berhasil menghalau massa ini.
Kapolsek Bubutan Kompol Vonny Farizky mengatakan, setelah terjadinya pembakaran gedung cagar budaya Grahadi dan Markas Polsek Tegalsari massa yang berkumpul berlari menuju ke arah Polsek Bubutan.
“Massa bekumpul berlari ke arah Polsek Bubutan sekitar 300 orang pada malam itu. Namun dibantu oleh masyarakat dan kelurahan, RT, RW Bubutan. Alhamdulillah Polsek Bubutan pada malam itu berhasil bertahan meskipun dihujani oleh lemparan batu dan bom molotov,” ujarnya didampingi Kanit Reskrim Ipda Martinus Simanjuntak, Rabu (3/8/2025).
Menurut Vonny, kejadian penyerangan bukan hanya kejahatan tindak pidana yang dilakukan masyarakat anarkis. “Namun ini kejahatan intelektual yang mana tentunya untuk menghilangkan bangunan cagar budaya yang mana Polsek Bubutan ini bukan hanya kantor polisi namun cagar budaya yang (sudah) berdiri ratusan tahun,” jelasnya.
Polisi dengan satu melati di pundaknya menambahkan saat penyerangan terjadi sebanyak 61 perusuh diamankan di depan Polsek Bubutan. Mereka diamankan oleh anggota Polsek Bubutan, Reskrim dan Brimob serta warga yang menjaga kantor Polsek Bubutan.
“Jumlah 61 diamankan langsung kita serahkan ke Polrestabes surabaya. Dikarenakan waktu itu Polsek Bubutan belum bisa melakukan penyidikan karena tugas kami adalah siaga 1 perintah langsung bapak Kapolrestabes untuk megamankan cagar budaya,” terangnya.
Selain mengamankan puluhan perusuh, Polsek Bubutan menyita barang bukti sebuah bom molotov, patahan besi, balok kayu, bambu, batu dan pecahan kaca. “Bom molotov sempat dilemparkan namun tidak meledak karena masih diluar. Kerusakan mobil patroli, meja SPKT, kemudian barrier dirusak hancur. Kerugian sekitar Rp 25 juta an,” tuturnya.red samuni